Uji Selektivitas dan Penentuan Rekoveri Akhir pada Pemisahan Logam
Emas dengan Metode Agregasi Hidrofobik
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas kimia
Disusun
:
Irfan
Fahrizza
XII-IIA
2
DEPARTEMEN
PENDIDIKAN KABUPATEN SERANG
SMA
NEGERI 1 ANYER
Jl.
Raya Anyer-Sirih Km. 127,600 Anyer.
(
0254 ) 601243
TAHUN
2012/2013
ABSTRAK
Pemisahan zat dengan metode agregasi
hidrofobik selalu dimulai dari partikel koloid. Kelemahan dari tehnik ini
terutama pada faktor selektivitas pemisahan dan rekoveri. Penelitian ini telah
mengembangkan pemisahan logam emas dengan metode agregasi hidrofobik yang
dimulai dari sistem larutan. Sistem Larutan yang dipilih adalah dalam
bentuk kompleks [AuCl4]-. Selektivitas pemisahan logam
emas terhadap ion logam pengganggu {Ag (I), Cu (II), Fe (III), Zn (II), dan Pb
(II)}, serta anion pengganggu {sulfat, nitrat, bromida, dan iodida}, telah
diuji dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode agregasi
hidrofobik yang dimulai dari sistem larutan dapat memisahkan logam emas dengan
selektivitas yang tinggi. Selektivitas pemisahan ditentukan oleh pH larutan
dengan pH optimum = 2,0. Hasil rekoveri akhir dengan surfaktan DTMAB, TTMAB,
dan HTMAB berturut-turut adalah sebesar 92,60 ± 0,89 %; 90,30 ± 1,32 %; dan
89,40 ± 1,51 %.
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada
Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya kepada saya, sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Uji Selektivitas dan Penentuan Rekoveri Akhir pada
Pemisahan Logam Emas dengan Metode Agregasi Hidrofobik “. Saya mengalami
banyak rintangan dan hambatan dalam proses pembuatan makalah ini, namun saya
dapat menyelesaikannya dengan baik dan tepat pada waktunya.
Saya mengucapkan banyak terimakasih
kepada Bapak Yudistira Erlan selaku guru mata pelajaran Kimia yang telah
membimbing saya dalam pengerjaan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini
masih sangat jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan, agar makalah ini menjadi
lebih baik dan berguna di masa yang akan datang.
Anyer,
Maret 2013
Penulis
Daftar Isi
Kata
Pengantar............................................................................................... i
Daftar
Isi......................................................................................................... ii
Bab
I. Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang.......................................................................... iii
1.2 Rumusan Masalah...................................................................... iii
1.3 Maksud dan
Tujuan..................................................................................... iv
Bab
II. Pembahasan
2.1
Uji Selektivitas dan
Penentuan Rekoveri Akhir pada Pemisahan Logam Emas
dengan Metode Agregasi Hidrofobik.............................................. 1
Bab
III. Penutup
3.1
Kesimpulan................................................................................................. 5
Daftar
Pustaka....................................................................................................... 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Metode agregasi hidrofobik merupakan metode
pemisahan dari suatu partikel koloid yang bersifat hidrofob yang jika partikel
tersebut diagitasi dengan kecepatan relatif tinggi maka dapat menggumpal
sehingga dapat dipisahkan dari ampurannya1). Sampai saat ini,
pemisahan zat dengan metode agregasi hidrofobik selalu diawali dari partikel
koloid. Dalam proses ini terjadi perubahan dari partikel koloid menjadi agregat2).
Mekanisme pemisahan
yang terjadi ada dua tahap. Pertama, adsorpsi surfaktan ke permukaan partikel
koloid. Kedua, terbentuknya agregat akibat tumbukan antar partikel hidrofobik
setelah diagitasi dengan kecepatan yang relatif tinggi3). Salah satu kelemahan dari
teknik ini terutama terletak pada faktor selektivitas pemisahan4).
Hal ini disebabkan, partikel koloid tersebut diperoleh dengan cara dispersi,
yaitu dengan menggerus bongkahan bijih logam menjadi bentuk serbuk yang sangat
halus. Untuk mendapatkan serbuk dengan ukuran yang sangat kecil (ukuran
partikel koloid) tanpa terkotori oleh zat lain, merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Hal ini merupakan masalah
lain yang dihadapi dalam proses pemisahan zat dengan metode agregasi hidrofobik
yang dimulai dari partikel koloid.
Penelitian ini
bertujuan mengembangkan metode agregasi hidrofobik yang dimulai dari sistem
larutan. Sampel penelitian yang dipilih dalam upaya mengembangkan metode
tersebut adalah emas, yang dalam bentuk larutan berupa kompleks [AuCl4]-.
Menurut teori orbital molekul dengan pendekatan teori group dan simetri, kompleks [AuCl4]- termasuk
senyawa dengan point group D4h yang berbentuk segi empat
planar4). Keempat ligan Cl- memiliki kedudukan yang
setara terhadap atom pusat. Adsorben yang digunakan untuk mengikat kompleks
[AuCl4]- adalah surfaktan amonium kuaterner yang bersifat kationik5).
Partikel primer dapat terbentuk sebagai hasil interaksi pasangan ion antara
ligan Cl- dalam kompleks [AuCl4]- dengan
surfkatan kationik amonium kuaterner6). Partikel primer yang
terbentuk, jika diagitasi dengan kecepatan yang relatif tinggi dapat terbentuk
agregat yang stabil, sehingga emas dapat dipisahkan dari campurannya.
Dalam bijih emas,
di samping mengandung emas juga terdapat logam perak dan tembag7). Di
samping itu, ada beberapa logam lain yang sering ditemukan dalam bijih emas
antara lain besi, seng, dan timbal8,9). Untuk menguji selektivitas
pemisahan emas terhadap logam-logam pengganggu tersebut, dilakukan uji
selektivitas.
Dalam diagram
spesiasi kompleks, keberadaan masing-masing spesies ion kompleks dari berbagai
jenis logam merupakan fungsi pH10). Dengan mengatur harga pH larutan,
dapat dikondisikan bahwa hanya spesies ion logam tertentu yang dapat
berinteraksi dengan surfaktan kationik amonium kuaterner, sedangkan spesies ion
logam lain yang tidak dikehendaki dapat terpisah. Asumsi dasar inilah yang
digunakan dalam mengembangkan selektivitas pemisahan dalam penelitian ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah
uji selektivitas dan penentuan
rekoveri akhir pada pemisahan logam emas dengan metode agregasi hidrofobik ?
1.3 Maksud dan Tujuan
1. Mengetahui uji selektivitas dan penentuan rekoveri
akhir pada pemisahan logam emas dengan metode agregasi hidrofobik.
BAB II
ISI
2.1 Uji Selektivitas dan Penentuan Rekoveri Akhir pada Pemisahan
Logam Emas dengan Metode Agregasi Hidrofobik
Dalam diagram spesiasi kompleks,
keberadaan masing-masing spesies ion kompleks dari berbagai jenis logam
merupakan fungsi pH. Oleh karena itu, keberadaan masing-masing spesies ion
logam dan jumlah fraksinya dalam hubungannya dengan fungsi pH, secara mudah
dapat diketahui. Hal ini sangat membantu dalam mengembangkan metode pemisahan,
terutama yang berhubungan dengan selektivitas pemisahan. Dengan mengatur pH
larutan, dapat dikondisikan bahwa spesies ion logam tertentu berada dalam
jumlah maksimal. Spesies ion logam tersebut dapat diikat dengan menggunakan
adsorben (misalnya surfaktan), sementara spesies ion logam lain yang tidak
dikehendaki dapat dipisahkan. Asumsi dasar inilah yang digunakan untuk
mengembangkan selektivitas pemisahan dalam penelitian ini.
Berdasarkan atas diagram
spesiasi kompleks dan tabel keberadaan spesies ion logam dalam lingkungan asam
klorida, telah dikembangkan selektivitas pemisahan logam emas dengan metode
agregasi hidrofobik. Pada harga pH lebih besar dari 1, keberadaan spesies
ion-ion logam Cu(II), Fe(III), Zn(II), dan Pb(II), semuanya berada dalam bentuk
kationik. Dengan demikian,
ion logam tersebut secara teori tidak mengganggu dalam proses pemisahan
logam emas dengan metode agregasi hidrofobik. Hal ini disebabkan karena
surfaktan yang digunakan adalah surfaktan yang bersifat kationik dan mekanisme
pembentukan partikel primer melewati mekanisme pasangan ion, sehingga surfaktan
amonium kuaterner tidak mungkin berinteraksi dengan ion-ion logam tersebut
untuk membentuk partikel primer. Dalam penelitian ini, yang menjadi persoalan
adalah keberadaan spesies ion Ag(I). Spesies ion Ag(I), dalam rentangan pH
antara 0 sampai dengan 0,8 berada dalam bentuk kompleks [AgCl2]-,
sedangkan dalam rentangan pH antara 0,8 sampai dengan 1,0 akan terjadi
perubahan dari [AgCl2]- menjadi AgCl. Keberadaan AgCl
dapat bercampur dengan agregat emas, sedangkan keberadaan [AgCl2]- dimungkinkan
dapat berinteraksi dengan surfaktan kationik amonium kuaterner dan membentuk
partikel primer.
Pengaruh pH terhadap selektivitas
pemisahan emas menunjukkan bahwa ion logam Ag(I) sangat terpengaruh oleh perubahan harga pH.
Pada harga pH < 1, selektivitas pemisahannya kurang baik, pada harga pH >
1, selektivitas pemisahannya semakin tidak baik. Selektivitas pemisahan emas
terhadap ion logam Fe(III), menunjukkan bahwa pada pH < 0,5 selektivitas
pemisahannya kurang baik, dan pada harga pH antara 1,5 sampai dengan 4,
selektivitas pemisahannya sangat baik. Selektivitas pemisahan emas terhadap
ion-ion logam Cu(II), Zn(II), dan Pb(II), pada rentangan pH antara 0 sampai
dengan 4 adalah sangat baik.
Dalam
penelitian ini telah diupayakan
untuk mengatasi keberadaan ion Ag(I), antara lain dengan penambahan
larutan amonia sehingga terbentuk kompleks [Ag(NH3)2]+ yang
diharapkan tidak akan berinteraksi dengan surfaktan amonium kuaterner. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dengan penambahan larutan amonia maka harga pH
naik menjadi 10,2. Di samping itu, telah dicoba dengan menambahkan campuran
buffer, namun harga pH masih cukup tinggi yaitu sekitar 6,7. Hal ini tidak
efektif karena pada harga pH lebih besar dari 6, pembentukan agregat emas
dengan surfaktan amonium kuaterner tidak dapat terbentuk.
Cara lain untuk mengatasi
spesies ion Ag(I) adalah dengan sistem penyaringan endapan AgCl yang terbentuk.
Dalam pemisahan emas dengan metode agregasi hidrofobik yang dikembangkan ini,
semua ion logam berada dalam sistem larutan. Logam-logam yang tidak berada
dalam sistem larutan secara otomatis sudah terpisah pada waktu dilakukan
penyaringan. Dengan mengatur sistem larutan pada harga pH antara 1,0 sampai
dengan 2,0 maka secara otomatis keberadaan spesies ion Ag(I) sudah terpisah
dari sistem larutan. Hal ini disebabkan karena keberadaan spesies perak
terendap dalam bentuk AgCl. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanpa
penyaringan, selektivitas pemisahan emas terhadap ion Ag(I) adalah kurang baik
dan setelah dilakukan penyaringan selektivitas pemisahannya menjadi lebih baik.
Pengaruh dari anion sulfat,
nitrat, bromida, dan iodida, secara umum dapat dijelaskan bahwa keberadaan
anion tersebut tidak mempengaruhi hasil rekoveri emas. Secara kinetika keberadaan anion
tersebut berpengaruh terhadap waktu pembentukan partikel primer menjadi lebih
lama, yaitu dari 15 detik menjadi 25 detik, namun hal ini tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap
waktu pemisahan emas dengan metode agregasi hidrofobik.
Berdasarkan hasil uji
selektivitas pemisahan emas terhadap pengaruh konsentrasi ion logam pengganggu
menunjukkan bahwa selektivitas pemisahan emas dipengaruhi oleh banyaknya
konsentrasi masing-masing ion logam pengganggu yang ada dalam sampel
penelitian. Semakin besar
konsentrasi ion logam pengganggu maka selektivitas pemisahannya
cenderung mengalami penurunan.
Keberadaan ion logam pengganggu
dalam sistem larutan, merupakan penghalang dalam proses pembentukan partikel
primer dan proses pembentukan agregat emas. Semakin besar konsentrasi ion logam
pengganggu dalam sampel penelitian, maka proses pembentukan partikel primer dan
proses pembentukan agregat emas semakin terhambat. Hal ini mengakibatkan
rekoveri emas yang diperoleh semakin kecil.
Hasil rekoveri akhir yang diperoleh dalam penelitian
ini, masing-masing dengan surfaktan DTMAB, TTMAB, dan HTMAB berturut-turut
adalah sebesar 92,60 ± 0,89 %; 90,30 ± 1,32 %; dan 89,40 ± 1,51 %.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metode agregasi hidrofobik yang dikembangkan dalam
penelitian ini dapat memisahkan logam emas dengan selektivitas yang tinggi
terhadap pengaruh ion-ion logam pengganggu yang meliputi ion logam Ag(I),
Cu(II), Fe(III), Zn(II), dan Pb(II). Selektivitas pemisahan emas terhadap
ion-ion logam pengganggu dipengaruhi oleh pH larutan dengan pH optimum sebesar
2,0. Hasil rekoveri akhir dengan surfaktan DTMAB, TTMAB, dan HTMAB berturut-turut
adalah sebesar 92,60 ± 0,89 %; 90,30 ± 1,32 %; dan 89,40 ± 1,51 %.
DAFTAR PUSTAKA
Shouci, L., dan Zongfu, D.,
”Separation of Ultrafine Mineral Particles by Hydrophobic Aggregation Methods
in: Plumpton, A.J. (Editor), Proc.Int. Symposium on The Production and
Processing of Fine Particles”, Canadian Inst. of Mining and Metallurgy,
Pergamon Press, New York, 309 – 316 (1988).
Sitomurni, A.I., ”Proses
Shear Flocculation dan Penerapannya dalam Benefisiasi Mineral”, Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi, 58, 22 – 34 (1994).
Rubio, J., dan Hoberg, H.,
”The Process of Separation of Fine Mineral Particles by Flotation with
Hydrophobic Polymeric Carrier”, International Journal of Mineral Processing,
37, 109 – 122 (1993).
Miessler, G. L., dan Tarr,
D. A., ”Inorganic Chemistry”, Prentice-Hall Inc., London, 84 – 177 dan 271 –
338 (1991).
Rosen, M. J., ”Surfactants
and Interfacial Phenomena”, John Willey and Sons, New York, 40 – 71 (1978).
Suharta, Surdia, N.M.,
Buchari, dan Onggo, D., ”Mekanisme Pembentukan Partikel Primer dari Kompleks
[AuCl4]- dengan Surfaktan Kationik Amonium Kuaterner”, Prosiding
Seminar Kimia Bersama ITB-UKM Keempat, FMIPA-ITB, 433 – 442 (2000).
Sparrow, G.J., dan
Woodcock, J.T, ”Cyanide and Other Lixiviant Leaching Systems for Gold with Some
Practical Applications”, Mineral Processing and Extractive Metallurgy Review,
14, 193 – 247 (1995).
Abrantes, L.M., dan Costa,
M.C., ”Electro-oxidation as a Pretreatment for Gold Recovery”, Hydrometallurgy,
40, 99 – 110 (1994).
Bruckard, W.J., Sparrow,
G.J., dan Woodcock, J.T., ”Gold and Silver Extraction from Hellyer Lead-Zinc
Flotation Middlings Using Pressure Oxidation and Thiourea Leaching”, Hydrometallurgy,
34, 17 – 41 (1993).
Aprahamian, V.H., dan
Demopoulos, G.P., ”The Solution Chemistry and Solvent Extraction Behavior of
Cu, Fe, Ni, Zn, Pb, Sn, Ag, As, Sb, Bi, Se and Te in Acid Chloride Solution
Reviewed from The Standpoint of PGM Refining”, Mineral Processing and
Extractive Metallurgy Review, 14, 143 – 167 (1995).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar