MAKALAH
PEMASARAN
HASIL PERTANIAN
“MARJIN PEMASARAN DAN
BIAYA PEMASARAN”
PROGAM
STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
MALANG
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Tantangan masa datang untuk mengantisipasi pasar adalah
melalui pelaksanaan: a) menciptakan tehnologi yang mampu meningkatkan produksi
pertanian, baik kualitas maupun kuantitasnya dan b) menciptakan nilai
tambah serta meningkatkan efesiensi pemanfaatan sumber daya (Adyana dan
Suryana, 1996).
Pada sektor agribisnis hortikultura dikawasan sentra
produksi hortikultura, setiap kegiatan agribisnis mulai dari kegiatan pengadaan
saran produksi, kegiatan produksi, hingga kegiatan pengolahan dan pemasaran
hasil, serta kegiatan jasa penunjang umumnya dilakukan oleh pelaku agribisnis
yang berbeda. Ada tiga faktor utama yang menyebabkan struktur agribisnis
menjadi tersendat-sendat dan kurang memiliki daya saing (Irawan, 2001) yaitu:
1) tidak ada keterkaitan fungsional yang harmonis antara setiap kegiatan atau
pelaku agribisnis, 2) terbentuknya margin ganda sehingga ongkos produksi,
pengolahan dan pemasaran hasil yang harus dibayar konsumen menjadi lebih mahal,
sehingga sistem agribisnis berjalan tidak efesien, 3) tidak adanya kesetaraan
posisi tawar antara petani dengan agribisnis lainnya, sehingga petani sulit
mendapatkan harga pasar yang wajar.
Kelembagaan pemasaran yang berperan dalam memasarkan
komoditas pertanian hortikultura dapat mencakup petani, pedagang pengumpul,
pedagang perantara/grosir dan pedagang pengecer (Kuma’at, 1992). Permasalahan
yang timbul dalam sistem pemasaran hortikultura antara lain: kegiatan pemasaran
yang belum berjalan efesien (Mubyarto, 1989), dalam arti belum mampu
menyampaikan hasil pertanian dari produsen kepada konsumen dengan biaya yang
murah dan belum mengadakan pembagian balas jasa yang adil dari keseluruhan
harga konsumen terakhir kepada semua pihak yang ikut serta didalam kegiatan
produksi dan pemasaran komoditas pertanian tersebut. Pembagian yang adil dalam
konteks tersebut adalah pembagian balas jasa fungsi- fungsi pemasaran sesuai
kontribusi masing-masing kelembagaan pemasaran yang berperan.
Menurut Saefudin (dalam Nurmalinda, 1997; Thomas,
Nurmalinda, dan Adiyono, 1995) yang sangat penting menjadi perhatian ialah
sistem tataniaga yang efesien, bagaimana masing-masing lembaga niaga yang terlibat
memperoleh imbalan yang adil. Dengan demikian hubungan antara harga, produksi
dan tata niaga mempunyai kaitan yang erat, dimana petani sebagai produsen dan
lembaga tataniaga dengan fungsi tataniaga yang dilakukannya masing-masing
mempunyai peranan yang menentukan dan saling mempengaruhi (Setyawati, 1990).
Tata niaga disini adalah marjin pemasaran.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui
konsep dasar marjin pemasaran
2. Mengetahui
konsep produk referensi
3. Dapat
Menghitung marjin pemasaran
4. Mengetahui
jenis-jenis marjin pemasaran
5. Mengetahui
biaya pemasaran
1.3 Manfaat
Mahasiswa
dapat menerapkan konsep marjin dan biaya pemasaran dan semakin memahami tentang
bagiamana pemasaran suatu poduk dilhat dari sisi margin dan pembahasan mengenai
biaya pemasarannya.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Konsep Dasar Marjin Pemasaran
Marjin Pemasaran
merupakan perbedaan harga di antara
tingkat lembaga dalam sistem pemasaran, atau perbedaan antara jumlah yang
dibayar konsumen dengan jumlah yang diterima produsen atas suatu produk
pertanian yang diperjualbelikan pada
waktu, volume, dan kualitas yang sama.
Secara
matematis :
MP
= Pr - Pf
MP
= Marjin Pemasaran
Pr = Harga di tingkat pedagang eceran
Pf = Harga di tingkat petani
Marjin
Pemasaran secara grafik :
|
|
|
|
Ø Kurva penawaran turunan dan kurva permintaan primer
menentukan harga pada pengecer.
Ø Kurva penawaran primer dan kurva permintaan turunan
menentukan harga pada usahatani.
A. Komponen margin terdiri dari dua
bagian, yaitu:
1. Biaya-biaya yang diperlukan
lembaga-lembaga pemasaran untuk
melakukan fungsi-fungsi pemsaran,
yang disebut dengan biaya pemasaran atau biaya fungsional (functional cost)
2. Keuntungan (profit) lembaga
pemasaran.
Marjin pemasaran adalah perbedaan
harga di antara tingkat lembaga dalam sistem pemasaran atau perbedaan antara
jumlah yang dibayar konsumen dan jumlah yang diterima produsen atas produk
pertanian yang diperjualbelikan. Selain secara verbal, marjin pemasaran dapat
dinyatakan secara matematis dan secara grafis. Produk referensi
merupakan titik awal yang menunjukkan 1 kilogram dari produk yang dijual kepada
konsumen, misalnya petani perlu menyediakan 1,11 kilogram tomat untuk
menyediakan 1 kilogram dari produk referensi karena 10 persen dari produk yang
dijual telah hilang/rusak dalam proses pemasaran.
B. Nilai
marjin pemasaran terdiri dari 2 komponen:
1. Marketing costs, yaitu imbalan terhadap faktor produksi yang dipakai di dalam proses
pemasaran yang terdiri dari upah, sewa, bunga, dan laba (lebih fokus pada biaya
pemasaran).
2. Marketing charges, yaitu imbalan terhadap jasa yang diberikan oleh lembaga
pemasaran mulai dari pedagang pengumpul, pedagang besar, grosir, maupun
pengecer (lebih fokus pada keuntungan pemasaran).
C. Sebab-sebab
marjin pemasaran tinggi :
1.
Banyaknya penyediaan layanan pemasaran yang diminta konsumen.
2. Biaya
pemasaran yang
terlalu berlebihan, karena :
Ø transportasi
yang
tidak mencukupi
Ø fasilitas
dan metode penyimpanan dan penanganan yang kurang baik
Ø kurangnya
pelatihan pemasaran dan
organisasi yang
lemah.
2.2 Konsep
Produk Referensi
Perhitungan
biaya marjin pemasaran pertama kali diperlukan untuk menentukan apakah
perhitungan biaya dan marjin pemasaran cukup beralasan sesuai nilai tambah
komoditas tersebut.Perhitungan marjin pemasarn perlu adanya pendekatan yang
konsisten.Contoh 1kg padi dijual oleh petani menghasilkan sekitar 0,6kg beras
yang dijual pada konsumen atas dasar keadaan ini kita tidak dapat membandingkan
biaya 1kg padi dengan biaya 1kg beras oleh sebab itu analis tidak dapat
membandingkan perbedaan biaya pemasaran antara dua keadaan tersebut.
2.3
Menghitung Marjin Pemasaran
Marjin pemasaran adalah perbedaan harga di antara tingkat
lembaga dalam sistem pemasaran atau perbedaan antara jumlah yang dibayar
konsumen dan jumlah yang diterima produsen atas produk pertanian yang diperjualbelikan.
Selain secara verbal, marjin pemasaran dapat dinyatakan secara matematis dan
secara grafis. Produk referensi merupakan titik awal yang menunjukkan 1
kilogram dari produk yang dijual kepada konsumen, misalnya petani perlu
menyediakan 1,11 kilogram tomat untuk menyediakan 1 kilogram dari produk
referensi karena 10 persen dari produk yang dijual telah hilang/rusak dalam
proses pemasaran.
a.
Memilih
dan mengikuti saluran pemasaran dari komoditi spesifik,
b. Membandingkan harga pada berbagai
level pemasaran yang berbeda
c. Mengumpulkan data penjualan dan
pembelian kotor tiap jenis pedagang.
Masing-masing metode memiliki kelemahan dan kelebihan. Marjin pemasaran menurut jenisnya dibedakan menjadi marjin
absolut, persen marjin dan kombinasi antara marjin absolut dan persen marjin. Persentase bagian marjin merupakan suatu pengelompokan yang
digunakan secara populer pada serangkaian angka yang menunjukkan marjin absolut
dari berbagai tipe pedagang atau berbagai fungsi pemasaran yang berbeda, dibagi
dengan harga eceran.
Komponen biaya pemasaran berdasarkan berbagai kegiatan
pemasaran yang umumnya dilakukan meliputi biaya persiapan dan pengepakan, biaya
handling, biaya processing, biaya modal, pungutan-pungutan, komisi dan
pembayaran tidak resmi.
Margin pemasaran atau margin tataniaga menunjukkan selisih
harga dari dua tingkat rantai pemasaran. Margin tataniaga adalah perubahan
antara harga petani dan harga eceran (retail). Margin tataniaga hanya
merepresentasikan perbedaan harga yang dibayarkan konsumen dengan harga yang
diterima petani, tetapi tidak menunjukkan jumlah quantitas produk yang
dipasarkan. Margin tataniaga merupakan penjumlahan antara biaya tataniaga dan
margin keuntungan. Nilai margin pemasaran adalah perbedaan harga di kedua
tingkat sistim pemasaran dikalikan dengan quantitas produk yang dipasarkan.
Cara perhitungan ini sama dengan konsep nilai tambah (value added).
Pengertian ekonomi nilai margin pemasaran adalah harga dari
sekumpulan jasa pemasaran /tataniaga yang merupakan hasil dari interaksi antara
permintaan dan penawaran produk–produk tersebut. Oleh karena itu nilai margin
pemasaran dibedakan menjadi dua yaitu marketing costs dan marketing charges
(Dahl, 1977). Biaya pemasaran terkait dengan tingkat pengembalian dari faktor
produksi, sementara marketing charges berkaitan dengan berapa yang diterima
oleh pengolah, pengumpul dan lembaga tataniaga. Margin tataniaga terdiri dari
tiga jenis yaitu absolut, persentase dan kombinasi. Margin pemasaran
absolut dan persentase dapat menurun, konstan dan meningkat dengan bertambahnya
quantitas yang dipasarkan. Hubungan antara elastisitas permintaan di tingkat
rantai tataniaga yang berbeda memberikan beberapa kegunaan analisis. Hubungan
bergantung pada perilaku dari margin pemasaran.
Marjin pemasaran dalam teori harga diasumsikan bahwa penjual
dan pembeli bertemu langsung, sehingga harga hanya ditentukan oleh kekuatan
penalaran dan permintaan secara agregat. Dengan demikian disimpulkan tidak ada
perbedaan antara harga di tingkat petani dengan harga ditingkat pengecer atau
konsumen akhir. Bedasarkan penelitian-penelitian dari ilmu ekonomi pertanian, ternyata terdapat
perbedaan harga di tingkat pengecer (konsumen akhir ) dengan harga di tingkat petani.
Perbedaan ini disebut marjin pemasaran.
Marjin dapat dibedakan menjadi dua cara, yaitu :
1.
Marjin
pemasaran merupakan perbedaan antara harga yang dibayarkan konsumen dengan
harga yang diterima petani. Definisi pertama dikemukakan oleh Daly (1958) dan
diterangka leih anjut oeh Friedman (196).
2. Marjin pemasaran merupakan biaya
dari jasa 0 jasa pemasaran yang dibutuhkan sebagai akibat prmintaan dan
penawaran dari jasa - jasa pemasaran.
Definisi kedua ini dikemukakan oleh aite dan Trelogan
(1951). Komponen marjin pemasaran terdiri dari : 1) biaya – biaya yang
diperlukan lembaga – lembaga pemasaran untuk melakukan fungsi – fungsi
pemasaran yang disebut biaya pemasaran atau biaya fungsional (functional
cost ); dan 2) keuntungan (profit) lembaga pemasaran. Apabia dalam
pemasaran suatu produk pertanian, terdapat lembaga pemasaran yag melakukan m
fungsi – ungsi pemasaran.
Dengan menggunakan definisi pertama yang menyebutkan bahwa
marjin pemasaran merupakan perbedaan antara harga yang dibayarkan konsumen dengan
harga yang diterima petani, maka lebih lanjut dapat dianalisa sebagai berikut :
Harga yang dibayarkan konsumen merupakan harga ditingkat pengecer , yaitu
merupakan perpotongan antara kurva permintaan primer ( primary demand curve
) dengan kura penawaran turunan ( derived supply curve ). Sedangkan
harga ditingkat petani petani merupakan potongan antara kurva permintaan
turunan (derived demand curve) dengan kurva penawaran primer (primary
supply curve).
Seperti hanya pada permintaan, maka pada penawaran pun
terdapat tiga hubungan antara besar marjin pemasaran dengan jumlah penawaran
yaitu :
1.
Apabila
jumlah yang ditawarkan bertambah dan marjin pemasaran bertambah maka, disebut
marjin pemasaran bertambah. (M1 > Mo)
2. Apabila jumlah yang ditawarkan
bertambah dan marjin pemasaran konstan. (M1=Mo)
3. Apabila jumlah yang ditawarkan
bertambah dan marjin pemasaran berkurang (M1<Mo), maka disebut marjin
pemasaran berkurang.
Bedasarkan definisi kedua, marjin pemasaran yaitu marjin
pemasaran merupakan biaya dari jasa-jasa pemasaran, maka membawa konsekwensi yang berbeda dengan
analisi sebelumnya. Nilai
marjin pemasaran (VM ) yang dinikmati oleh lembaga-lembaga pemasaran yang teribat dalam
pemasaran komodii pertanian ini.nilai marjin pemasaran merupakan hail ali
antara perbedaan harga ditingkat pengecer dengan harga ditingkat petani dengan
jumlah yang ditransaksikan. Bedasarkan dimensi waktunya, marjin pemasaran dapat
dilihat dalam waktu yang singkat sekai, yaitu bedasarkan data crhss sectihn
atau dalam waktu yang relatif lama.
Dalam
pratek sering kali tidak lah mudah mengumpulkan data margin pemasaran karena
beberapa permasalahan yaitu :
a. Sering
kali pedagnag tidak hanya menjual satu komoditi sehingga biaya yang di
keluarkan oleh pedagang tidak mudah untuk dipilah pilah sesuatu komoditi.
b. Biaya
yang dikeluarkan setiap kilogram suatu komoditi sangat bervariasi,sehingga
penting untuk menjelaskan perhitungan variasi dari biaya rata-rata.
c. Ada
nya produk yang hilang karena penurunan kualitas dan rusak. Hingga saat ini
masih terbatas penelitian tentang hilang nya produk akibat rendah ya kualitas
penangan dalam proses pemasaran.
d. Harga
produk pertanian yang relative sangat berfluktuasi menyebabkan kemungkinan
terjadinya perbedaan harga dalam waktu yang relative singkat.
2.4
Jenis Marjin Pemasaran
1. Marjin absolute
Diungkapkan
dalam bentuk rupiah dan konstan dalam sejumlah berat tertentu. Dengan kata lain
tanpa mengangap volume yang di pasarkan,perbedaan rupiah absolute antara harga
harga pada bebrabgai level tetap konstan.
2. Persen marjin
Disisi
lain,marjin presentase adalah perbedaan absolute dalam harga,yaitu marjin
absolute dibagi dengan harga jual. Oleh karena itu,jika seorang pedangang
eceran membeli 1 kg daging ayam untuk 6000 rupiah kg dan dijual unuk rp 10000/kg, marjin absolute
akan menjadi rp 4000?kg dan persen marjin menjadi 40%.
Marjin
absolute = harga penjualan – harga beli
%
marjin = (marjin absolute/harga jual) x 100 %
3. Kombinasi marjin
absolute dan persen marjin
Seringkali
marjin pemasaran dan markup digunakan secara bergantian,tetapi kedua istilah
ini sangat lah bebeda. Persen markup adalah marjin absolute dibagi dengan harga
jual atau harga yang dibayarkan. Contoh : persen marjin adalah 40% atau marjin
absolute sebesar sebesar rp 4000 kg dan persen markup sebesar 66%
2.5
Persentase Bagian Marjin
Persentase bagian
marjin merupakan suatu pengelompokan yang digunakan secara populer pada
serangkaian angka yang menunjukkan marjin absolut dari berbagai tipe pedagang
atau berbagai fungsi pemasaran yang berbeda, dibagi dengan harga eceran.
Secara sistematis hal
ini dapat ditunjukan sebagai berikut:
Dimana :
Mij adalah
marjin dari perbedaan di dua tingkat lembaga pemasaran
HE adalah
harga eceran
Perincian presentase bagian marjin pada
suatu komoditas
Tingkat Lembaga
|
Biaya yang diterima (%)
|
Petani
|
|
Pedagang:
|
|
Pedagang perantara
|
|
Pedagang besar
|
Marjin pedagang
perantara dan besar x 100%
Harga eceran akhir
|
Pedagang pengecer
|
Marjin antara
pedagang besar dan eceran x 100
Harga eceran akhir
|
2.5
Perincian Biaya Pemasaran
1. Biaya Persiapan &
Biaya Pengepakan
Meliputi
biaya pembersihan, sortasi dan grading, juga biaya pengepakan (packaging)
yg tergantung tujuan tempat penjualan
2. Biaya Handling
Biaya
u/ melakukan pengepakan (packed) dan pembukaan pak (unpacked),
bongkar muat di berbagai tingkat lembaga pemasaran.
3. Biaya Produk yang
Hilang
Produk
pertanian dalam proses pemasarannya banyak mengalami susut, baik karena
kerusakan & penanganan yg kurang baik, jarak yg jauh, atau tidak laku saat
panen raya. Perhitungan penyusutan produk relatif kompleks karena dapat terjadi
berat masih tetap tapi kualitas sudah menurun.
4. Biaya Transportasi
Biaya
untuk mengangkut produk dari satu tempat ke tempat lain, baik manusia, hewan,
truk, atau kontainer.
5. Biaya penyimpanan
Perlu
diperhitungkan apakah biaya penyimpanan relatif sesuai dengan kenaikan harga
jual.
6. Biaya Prosesing
Biaya
prosesing perlu perhatikan faktor konversi. Besarnya biaya prosesing
tergantung biaya BBM, biaya depresiasi, pajak, upah TK, dll.
7. Biaya Modal
Uang
/ modal yg dipinjam perlu ditambah biaya kolateral dan bunga. Biaya yg tidak
berasal dari pinjaman perlu diperhitungkan biaya kesempatan (opportunity
cost).
8. Pungutan pungutan,
Komisi, dan Pembayaran Tidak Resmi
contoh
: retribusi pasar, komisi ke broker, pajak, pungli.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Marjin pemasaran
didefinisikan sebagai selisih harga ditingkat produsen dengan ditingkat konsumen.
Marjin pemasaran berbeda dengan biaya pemasaran meskipin ada kemungkinan
besarnya marjin pemasaran sama dengan biaya pemasaran. Terkadang marjin
pemasaran lebih kecil dari pada biaya pemasaran karena ada pelaku pasar yang
menanggung kerugian. Analisis margin pemasaran digunakan untuk mengetahui
distribusi biaya dari setiap aktivitas pemasaran dan keuntungan dari setiap
lembaga perantara serta bagian harga yang diterima petani. Atau dengan kata
lain analisis margin pemasaran dilakukan untuk mengetahui tingkat kompetensi
dari para pelaku pemasaran yang terlibat dalam pemasaran/distribusi.
3.2
Saran
Sebaiknya dalam sistem
pemasaran setiap lembaga yang ada harus mengambil alih dan memiliki peranan yang aktif
untuk masing masing dapat memberikan kontribusi yang baik agar sistem pemasaran
dapat berjalan dengan baik dan efisien,dalam arti mampu menyampaikan hasil
pertanian dari produsen kepada konsumen dengan biaya yang murah dan mengadakan
pembagian balas jasa yang adil dari keseluruhan harga konsumen terakhir kepada
semua pihak yang ikut serta didalam kegiatan produksi dan pemasaran komoditas
pertanian.
DAFTAR
PUSTAKA
Anindita,Ratya.2004. Pemasaran
Hasil
Pertanian. Papyrus. Surabaya
A,Suryana,
1996. Pengkajian dan Pengembangan Sistem
SUP Berorientasi
Agribisnis. Makalah disampaikan pada Rakor
Badan Agribisnis. Bogor.
Irawan.2001.Manajemen Pemasaran Modern.Edisi Kedua.
Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka
Utama
Kuma'at, R. (1992).
Sistem pemasaran sayuran dataran tinggi
di provinsi Sulawesi.
Utara.IPB
Mubyarto, 1989.
Pengantar Ekonomi Pertanian.LP3ES,
Jakarta
Halo, saya Helena Julio dari Ekuador, saya ingin berbicara tentang Layanan Pendanaan Le_Meridian tentang topik ini.Le_Meridian Layanan Pendanaan memberi saya dukungan keuangan ketika semua bank di kota saya menolak permintaan saya untuk memberi saya pinjaman 500.000,00 USD, saya mencoba semua yang saya bisa untuk mendapatkan pinjaman dari bank-bank saya di sini di Ekuador tetapi mereka semua menolak saya karena kredit saya rendah tetapi dengan rahmat Tuhan saya jadi tahu tentang Le_Meridian jadi saya memutuskan untuk mencoba mengajukan permohonan pinjaman. dengan insya Allah mereka memberi saya pinjaman 500.000,00 USD permintaan pinjaman yang ditolak bank-bank saya di sini di Ekuador, sungguh luar biasa melakukan bisnis dengan mereka dan bisnis saya berjalan dengan baik sekarang. Berikut adalah Email Investasi Pendanaan Le_Meridian / Kontak WhatsApp jika Anda ingin mengajukan pinjaman dari mereka.Email:lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.com WhatsApp Contact: + 1-989-394-3740.
BalasHapus