Sabtu, 07 Mei 2016

Marjin Pemasaran dan Biaya Pemasaran

MAKALAH 
PEMASARAN HASIL PERTANIAN
MARJIN PEMASARAN DAN BIAYA PEMASARAN



Description: https://html2-f.scribdassets.com/1at8fa9nsw1zbz2w/images/1-e015abb8ce.jpg



Text Box: Kelompok 3:
1. Achmad Ibrahim T  (135040100111029)
2. Irfan Fahrizza   (135040100111082)
3. Afifah Hana Astarika  (135040101111009)
4. Suci Setyo R    (135040101111132)
5. Tionarti Bakara  (135040101111195)
 











PROGAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Tantangan masa datang untuk mengantisipasi pasar adalah melalui pelaksanaan: a) menciptakan tehnologi yang mampu meningkatkan produksi pertanian, baik kualitas maupun  kuantitasnya dan b) menciptakan nilai tambah serta meningkatkan efesiensi pemanfaatan sumber daya (Adyana dan Suryana, 1996).
Pada sektor agribisnis hortikultura dikawasan sentra produksi hortikultura, setiap kegiatan agribisnis mulai dari kegiatan pengadaan saran produksi, kegiatan produksi, hingga kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil, serta kegiatan jasa penunjang umumnya dilakukan oleh pelaku agribisnis yang berbeda. Ada tiga faktor utama yang menyebabkan struktur agribisnis menjadi tersendat-sendat dan kurang memiliki daya saing (Irawan, 2001) yaitu: 1) tidak ada keterkaitan fungsional yang harmonis antara setiap kegiatan atau pelaku agribisnis, 2) terbentuknya margin ganda sehingga ongkos produksi, pengolahan dan pemasaran hasil yang harus dibayar konsumen menjadi lebih mahal, sehingga sistem agribisnis berjalan tidak efesien, 3) tidak adanya kesetaraan posisi tawar antara petani dengan agribisnis lainnya, sehingga petani sulit mendapatkan harga pasar yang wajar.
Kelembagaan pemasaran yang berperan dalam memasarkan komoditas pertanian hortikultura dapat mencakup petani, pedagang pengumpul, pedagang perantara/grosir dan pedagang pengecer (Kuma’at, 1992). Permasalahan yang timbul dalam sistem pemasaran hortikultura antara lain: kegiatan pemasaran yang belum berjalan efesien (Mubyarto, 1989), dalam arti belum mampu menyampaikan hasil pertanian dari produsen kepada konsumen dengan biaya yang murah dan belum mengadakan pembagian balas jasa yang adil dari keseluruhan harga konsumen terakhir kepada semua pihak yang ikut serta didalam kegiatan produksi dan pemasaran komoditas pertanian tersebut. Pembagian yang adil dalam konteks tersebut adalah pembagian balas jasa fungsi- fungsi pemasaran sesuai kontribusi masing-masing kelembagaan pemasaran yang berperan.
Menurut Saefudin (dalam Nurmalinda, 1997; Thomas, Nurmalinda, dan Adiyono, 1995) yang sangat penting menjadi perhatian ialah sistem tataniaga yang efesien, bagaimana masing-masing lembaga niaga yang terlibat memperoleh imbalan yang adil. Dengan demikian hubungan antara harga, produksi dan tata niaga mempunyai kaitan yang erat, dimana petani sebagai produsen dan lembaga tataniaga dengan fungsi tataniaga  yang dilakukannya masing-masing mempunyai peranan yang menentukan dan saling mempengaruhi (Setyawati, 1990). Tata niaga disini adalah marjin pemasaran.

1.2    Tujuan
1.    Mengetahui konsep dasar marjin pemasaran
2.    Mengetahui konsep produk referensi
3.    Dapat Menghitung marjin pemasaran
4.    Mengetahui jenis-jenis marjin pemasaran
5.    Mengetahui biaya pemasaran

1.3    Manfaat
Mahasiswa dapat menerapkan konsep marjin dan biaya pemasaran dan semakin memahami tentang bagiamana pemasaran suatu poduk dilhat dari sisi margin dan pembahasan mengenai biaya pemasarannya.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Marjin Pemasaran
Marjin Pemasaran merupakan  perbedaan harga di antara tingkat lembaga dalam sistem pemasaran, atau perbedaan antara jumlah yang dibayar konsumen dengan jumlah yang diterima produsen atas suatu produk pertanian yang diperjualbelikan pada waktu, volume, dan kualitas yang sama.
Secara matematis :
                                                       MP =  Pr - Pf
            MP = Marjin Pemasaran
            Pr   = Harga di tingkat pedagang eceran
            Pf   = Harga di tingkat petani
Marjin Pemasaran secara grafik :

Dd
 

Dp
 

Sp
 

Sd
 
Description: blog2.jpg
Ø Kurva penawaran turunan dan kurva permintaan primer menentukan harga pada pengecer.
Ø Kurva penawaran primer dan kurva permintaan turunan menentukan harga pada usahatani.



A.  Komponen margin terdiri dari dua bagian, yaitu:
1.    Biaya-biaya yang diperlukan lembaga-lembaga pemasaran untuk
melakukan fungsi-fungsi pemsaran, yang disebut dengan biaya pemasaran atau biaya fungsional (functional cost)
2.    Keuntungan (profit) lembaga pemasaran.
Marjin pemasaran adalah perbedaan harga di antara tingkat lembaga dalam sistem pemasaran atau perbedaan antara jumlah yang dibayar konsumen dan jumlah yang diterima produsen atas produk pertanian yang diperjualbelikan. Selain secara verbal, marjin pemasaran dapat dinyatakan secara matematis dan secara grafis. Produk referensi merupakan titik awal yang menunjukkan 1 kilogram dari produk yang dijual kepada konsumen, misalnya petani perlu menyediakan 1,11 kilogram tomat untuk menyediakan 1 kilogram dari produk referensi karena 10 persen dari produk yang dijual telah hilang/rusak dalam proses pemasaran.

B.  Nilai marjin pemasaran terdiri dari 2 komponen:
1. Marketing costs, yaitu imbalan terhadap faktor produksi yang dipakai di dalam proses pemasaran yang terdiri dari upah, sewa, bunga, dan laba (lebih fokus pada biaya pemasaran).
2.  Marketing charges, yaitu imbalan terhadap jasa yang diberikan oleh lembaga pemasaran mulai dari pedagang pengumpul, pedagang besar, grosir, maupun pengecer (lebih fokus pada keuntungan pemasaran).

C.  Sebab-sebab marjin pemasaran tinggi :
1.    Banyaknya penyediaan layanan pemasaran yang diminta konsumen.
2.    Biaya pemasaran yang terlalu berlebihan, karena :
Ø transportasi yang tidak mencukupi
Ø fasilitas dan metode penyimpanan dan penanganan yang kurang baik
Ø kurangnya pelatihan pemasaran dan organisasi yang lemah.

2.2              Konsep Produk Referensi
            Perhitungan biaya marjin pemasaran pertama kali diperlukan untuk menentukan apakah perhitungan biaya dan marjin pemasaran cukup beralasan sesuai nilai tambah komoditas tersebut.Perhitungan marjin pemasarn perlu adanya pendekatan yang konsisten.Contoh 1kg padi dijual oleh petani menghasilkan sekitar 0,6kg beras yang dijual pada konsumen atas dasar keadaan ini kita tidak dapat membandingkan biaya 1kg padi dengan biaya 1kg beras oleh sebab itu analis tidak dapat membandingkan perbedaan biaya pemasaran antara dua keadaan tersebut.

2.3 Menghitung Marjin Pemasaran
Marjin pemasaran adalah perbedaan harga di antara tingkat lembaga dalam sistem pemasaran atau perbedaan antara jumlah yang dibayar konsumen dan jumlah yang diterima produsen atas produk pertanian yang diperjualbelikan. Selain secara verbal, marjin pemasaran dapat dinyatakan secara matematis dan secara grafis. Produk referensi merupakan titik awal yang menunjukkan 1 kilogram dari produk yang dijual kepada konsumen, misalnya petani perlu menyediakan 1,11 kilogram tomat untuk menyediakan 1 kilogram dari produk referensi karena 10 persen dari produk yang dijual telah hilang/rusak dalam proses pemasaran.
Ada tiga metode untuk menghitung marjin pemasaran yaitu:
a.    Memilih dan mengikuti saluran pemasaran dari komoditi spesifik,
b.    Membandingkan harga pada berbagai level pemasaran yang berbeda
c.    Mengumpulkan data penjualan dan pembelian kotor tiap jenis pedagang.
Masing-masing metode memiliki kelemahan dan kelebihan. Marjin pemasaran menurut jenisnya dibedakan menjadi marjin absolut, persen marjin dan kombinasi antara marjin absolut dan persen marjin. Persentase bagian marjin merupakan suatu pengelompokan yang digunakan secara populer pada serangkaian angka yang menunjukkan marjin absolut dari berbagai tipe pedagang atau berbagai fungsi pemasaran yang berbeda, dibagi dengan harga eceran.
Komponen biaya pemasaran berdasarkan berbagai kegiatan pemasaran yang umumnya dilakukan meliputi biaya persiapan dan pengepakan, biaya handling, biaya processing, biaya modal, pungutan-pungutan, komisi dan pembayaran tidak resmi.
Margin pemasaran atau margin tataniaga menunjukkan selisih harga dari dua tingkat rantai pemasaran. Margin tataniaga adalah perubahan antara harga petani dan harga eceran (retail). Margin tataniaga hanya merepresentasikan perbedaan harga yang dibayarkan konsumen dengan harga yang diterima petani, tetapi tidak menunjukkan jumlah quantitas produk yang dipasarkan. Margin tataniaga merupakan penjumlahan antara biaya tataniaga dan margin keuntungan. Nilai margin pemasaran adalah perbedaan harga di kedua tingkat sistim pemasaran dikalikan dengan quantitas produk yang dipasarkan. Cara perhitungan ini sama dengan konsep nilai tambah (value added).
Pengertian ekonomi nilai margin pemasaran adalah harga dari sekumpulan jasa pemasaran /tataniaga yang merupakan hasil dari interaksi antara permintaan dan penawaran produk–produk tersebut. Oleh karena itu nilai margin pemasaran dibedakan menjadi dua yaitu marketing costs dan marketing charges (Dahl, 1977). Biaya pemasaran terkait dengan tingkat pengembalian dari faktor produksi, sementara marketing charges berkaitan dengan berapa yang diterima oleh pengolah, pengumpul dan lembaga tataniaga. Margin tataniaga terdiri dari tiga jenis yaitu absolut, persentase dan kombinasi. Margin pemasaran absolut dan persentase dapat menurun, konstan dan meningkat dengan bertambahnya quantitas yang dipasarkan. Hubungan antara elastisitas permintaan di tingkat rantai tataniaga yang berbeda memberikan beberapa kegunaan analisis. Hubungan bergantung pada perilaku dari margin pemasaran.
Marjin pemasaran dalam teori harga diasumsikan bahwa penjual dan pembeli bertemu langsung, sehingga harga hanya ditentukan oleh kekuatan penalaran dan permintaan secara agregat. Dengan demikian disimpulkan tidak ada perbedaan antara harga di tingkat petani dengan harga ditingkat pengecer atau konsumen akhir. Bedasarkan penelitian-penelitian dari ilmu ekonomi pertanian, ternyata terdapat perbedaan harga di tingkat pengecer (konsumen akhir ) dengan harga di tingkat petani. Perbedaan ini disebut marjin pemasaran.
Marjin dapat dibedakan menjadi dua cara, yaitu :
1.    Marjin pemasaran merupakan perbedaan antara harga yang dibayarkan konsumen dengan harga yang diterima petani. Definisi pertama dikemukakan oleh Daly (1958) dan diterangka leih anjut oeh Friedman (196).
2.    Marjin pemasaran merupakan biaya dari jasa 0 jasa pemasaran yang dibutuhkan sebagai akibat prmintaan dan penawaran dari jasa - jasa pemasaran.
Definisi kedua ini dikemukakan oleh aite dan Trelogan (1951). Komponen marjin pemasaran terdiri dari : 1) biaya – biaya yang diperlukan lembaga – lembaga pemasaran untuk melakukan fungsi – fungsi pemasaran yang disebut biaya pemasaran atau biaya fungsional (functional cost ); dan 2) keuntungan (profit) lembaga pemasaran. Apabia dalam pemasaran suatu produk pertanian, terdapat lembaga pemasaran yag melakukan m fungsi – ungsi pemasaran.
Dengan menggunakan definisi pertama yang menyebutkan bahwa marjin pemasaran merupakan perbedaan antara harga yang dibayarkan konsumen dengan harga yang diterima petani, maka lebih lanjut dapat dianalisa sebagai berikut : Harga yang dibayarkan konsumen merupakan harga ditingkat pengecer , yaitu merupakan perpotongan antara kurva permintaan primer ( primary demand curve ) dengan kura penawaran turunan ( derived supply curve ). Sedangkan harga ditingkat petani petani merupakan potongan antara kurva permintaan turunan (derived demand curve) dengan kurva penawaran primer (primary supply curve).
Seperti hanya pada permintaan, maka pada penawaran pun terdapat tiga hubungan antara besar marjin pemasaran dengan jumlah penawaran yaitu :
1.    Apabila jumlah yang ditawarkan bertambah dan marjin pemasaran bertambah maka, disebut marjin pemasaran bertambah. (M1 > Mo)
2.    Apabila jumlah yang ditawarkan bertambah dan marjin pemasaran konstan. (M1=Mo)
3.    Apabila jumlah yang ditawarkan bertambah dan marjin pemasaran berkurang (M1<Mo), maka disebut marjin pemasaran berkurang.
Bedasarkan definisi kedua, marjin pemasaran yaitu marjin pemasaran merupakan biaya dari jasa-jasa pemasaran, maka membawa konsekwensi yang berbeda dengan analisi sebelumnya. Nilai marjin pemasaran  (VM ) yang dinikmati oleh lembaga-lembaga pemasaran yang teribat dalam pemasaran komodii pertanian ini.nilai marjin pemasaran merupakan hail ali antara perbedaan harga ditingkat pengecer dengan harga ditingkat petani dengan jumlah yang ditransaksikan. Bedasarkan dimensi waktunya, marjin pemasaran dapat dilihat dalam waktu yang singkat sekai, yaitu bedasarkan data crhss sectihn atau dalam waktu yang relatif lama.
            Dalam pratek sering kali tidak lah mudah mengumpulkan data margin pemasaran karena beberapa permasalahan yaitu :
a.    Sering kali pedagnag tidak hanya menjual satu komoditi sehingga biaya yang di keluarkan oleh pedagang tidak mudah untuk dipilah pilah sesuatu komoditi.
b.    Biaya yang dikeluarkan setiap kilogram suatu komoditi sangat bervariasi,sehingga penting untuk menjelaskan perhitungan variasi dari biaya rata-rata.
c.    Ada nya produk yang hilang karena penurunan kualitas dan rusak. Hingga saat ini masih terbatas penelitian tentang hilang nya produk akibat rendah ya kualitas penangan dalam proses pemasaran.
d.   Harga produk pertanian yang relative sangat berfluktuasi menyebabkan kemungkinan terjadinya perbedaan harga dalam waktu yang relative singkat.

2.4 Jenis  Marjin Pemasaran
1. Marjin absolute
Diungkapkan dalam bentuk rupiah dan konstan dalam sejumlah berat tertentu. Dengan kata lain tanpa mengangap volume yang di pasarkan,perbedaan rupiah absolute antara harga harga pada bebrabgai level tetap konstan.
2. Persen marjin
Disisi lain,marjin presentase adalah perbedaan absolute dalam harga,yaitu marjin absolute dibagi dengan harga jual. Oleh karena itu,jika seorang pedangang eceran membeli 1 kg daging ayam untuk 6000 rupiah kg  dan dijual unuk rp 10000/kg, marjin absolute akan menjadi rp 4000?kg dan persen marjin menjadi 40%.
Marjin absolute = harga penjualan – harga beli
% marjin = (marjin absolute/harga jual) x 100 %

3. Kombinasi marjin absolute dan persen marjin
Seringkali marjin pemasaran dan markup digunakan secara bergantian,tetapi kedua istilah ini sangat lah bebeda. Persen markup adalah marjin absolute dibagi dengan harga jual atau harga yang dibayarkan. Contoh : persen marjin adalah 40% atau marjin absolute sebesar sebesar rp 4000 kg dan persen markup sebesar 66%

2.5 Persentase Bagian Marjin
Persentase bagian marjin merupakan suatu pengelompokan yang digunakan secara populer pada serangkaian angka yang menunjukkan marjin absolut dari berbagai tipe pedagang atau berbagai fungsi pemasaran yang berbeda, dibagi dengan harga eceran.
Secara sistematis hal ini dapat ditunjukan sebagai berikut:


Dimana :
Mij adalah marjin dari perbedaan di dua tingkat lembaga pemasaran
HE adalah harga eceran
Perincian presentase bagian marjin pada suatu komoditas
Tingkat Lembaga
Biaya yang diterima (%)
Petani
 
Pedagang:

Pedagang perantara
Pedagang besar
Marjin pedagang perantara dan besar x 100%
            Harga eceran akhir
Pedagang pengecer
Marjin antara pedagang besar dan eceran  x 100
                Harga eceran akhir

2.5 Perincian Biaya Pemasaran
1. Biaya Persiapan & Biaya Pengepakan
Meliputi biaya pembersihan, sortasi dan grading, juga biaya pengepakan (packaging) yg tergantung tujuan tempat penjualan
2. Biaya Handling
Biaya u/ melakukan pengepakan (packed) dan pembukaan pak (unpacked), bongkar muat di berbagai tingkat lembaga pemasaran.
3. Biaya Produk yang Hilang
Produk pertanian dalam proses pemasarannya banyak mengalami susut, baik karena kerusakan & penanganan yg kurang baik, jarak yg jauh, atau tidak laku saat panen raya. Perhitungan penyusutan produk relatif kompleks karena dapat terjadi berat masih tetap tapi kualitas sudah menurun.
4. Biaya Transportasi
Biaya untuk mengangkut produk dari satu tempat ke tempat lain, baik manusia, hewan, truk, atau kontainer.
5. Biaya penyimpanan
Perlu diperhitungkan apakah biaya penyimpanan relatif sesuai dengan kenaikan harga jual.
6. Biaya Prosesing
Biaya prosesing perlu perhatikan faktor konversi. Besarnya biaya prosesing tergantung biaya BBM, biaya depresiasi, pajak, upah TK, dll.
7. Biaya Modal
Uang / modal yg dipinjam perlu ditambah biaya kolateral dan bunga. Biaya yg tidak berasal dari pinjaman perlu diperhitungkan biaya kesempatan (opportunity cost).
8. Pungutan pungutan, Komisi, dan Pembayaran Tidak Resmi
contoh : retribusi pasar, komisi ke broker, pajak, pungli.




BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Marjin pemasaran didefinisikan sebagai selisih harga ditingkat produsen dengan ditingkat konsumen. Marjin pemasaran berbeda dengan biaya pemasaran meskipin ada kemungkinan besarnya marjin pemasaran sama dengan biaya pemasaran. Terkadang marjin pemasaran lebih kecil dari pada biaya pemasaran karena ada pelaku pasar yang menanggung kerugian. Analisis margin pemasaran digunakan untuk mengetahui distribusi biaya dari setiap aktivitas pemasaran dan keuntungan dari setiap lembaga perantara serta bagian harga yang diterima petani. Atau dengan kata lain analisis margin pemasaran dilakukan untuk mengetahui tingkat kompetensi dari para pelaku pemasaran yang terlibat dalam pemasaran/distribusi.

3.2 Saran
Sebaiknya dalam sistem pemasaran setiap lembaga yang ada harus  mengambil alih dan memiliki peranan yang aktif untuk masing masing dapat memberikan kontribusi yang baik agar sistem pemasaran dapat berjalan dengan baik dan efisien,dalam arti mampu menyampaikan hasil pertanian dari produsen kepada konsumen dengan biaya yang murah dan mengadakan pembagian balas jasa yang adil dari keseluruhan harga konsumen terakhir kepada semua pihak yang ikut serta didalam kegiatan produksi dan pemasaran komoditas pertanian.




DAFTAR PUSTAKA

Anindita,Ratya.2004. Pemasaran Hasil Pertanian. Papyrus. Surabaya
A,Suryana, 1996. Pengkajian dan Pengembangan Sistem SUP Berorientasi
Agribisnis. Makalah disampaikan pada Rakor Badan Agribisnis. Bogor.
Irawan.2001.Manajemen Pemasaran Modern.Edisi Kedua. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama
Kuma'at, R. (1992). Sistem pemasaran sayuran dataran tinggi di provinsi Sulawesi.
Utara.IPB
Mubyarto, 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian.LP3ES, Jakarta


1 komentar:

  1. Halo, saya Helena Julio dari Ekuador, saya ingin berbicara tentang Layanan Pendanaan Le_Meridian tentang topik ini.Le_Meridian Layanan Pendanaan memberi saya dukungan keuangan ketika semua bank di kota saya menolak permintaan saya untuk memberi saya pinjaman 500.000,00 USD, saya mencoba semua yang saya bisa untuk mendapatkan pinjaman dari bank-bank saya di sini di Ekuador tetapi mereka semua menolak saya karena kredit saya rendah tetapi dengan rahmat Tuhan saya jadi tahu tentang Le_Meridian jadi saya memutuskan untuk mencoba mengajukan permohonan pinjaman. dengan insya Allah mereka memberi saya pinjaman 500.000,00 USD permintaan pinjaman yang ditolak bank-bank saya di sini di Ekuador, sungguh luar biasa melakukan bisnis dengan mereka dan bisnis saya berjalan dengan baik sekarang. Berikut adalah Email Investasi Pendanaan Le_Meridian / Kontak WhatsApp jika Anda ingin mengajukan pinjaman dari mereka.Email:lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.com WhatsApp Contact: + 1-989-394-3740.

    BalasHapus